BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kesehatan reproduksi menurut WHO adalah
suatu keadaan fisik, mental dan sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari
penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem
reproduksi, fungsi serta prosesnya. Berfungsinya
organ reproduksi di awali
dengan pertumbuhan yang sangat cepat dan biasanya disebut pubertas, salah satu tanda pubertas, diantaranya
ditandai dengan menarche (menstruasi
pertama) (Notoatmodjo, 2007, hal 264-265). Menstruasi merupakan perdarahan yang
teratur dari uterus sebagai tanda bahwa organ kandungan telah berfungsi matang
(Kusmiran, 2011, hal 19).
Menstruasi dimulai antara umur 10 dan 16
tahun, tergantung pada berbagai faktor, termasuk kesehatan wanita, status
nutrisi dan berat tubuh relatif terhadap tinggi tubuh (Fitria, 2007, hal 1). Berdasarkan riset kesehatan tahun 2010 (5,2%) anak-anak
di 17 provinsi di Indonesia telah memasuki usia menarche di bawah usia 12 tahun. Di Jawa tengah sekitar (0.1 %)
remaja putri mengalami menarche lebih awal pada usia 6 sampai 8 tahun, dan
sekitar (26,3 %) lain nya mendapat menarche pada usia lebih dari 14 tahun
(Lusiana dan Dwiriani, 2007: 14).
Sikap remaja putri terhadap menstruasi
dapat berbeda-beda. Remaja
putri merasa senang dan siap saat menstruasi pertama kali datang, terutama bila
mereka telah mengetahui seluk beluk mengenai menstruasi. Sikap menghadapi menarche dapat diartikan bahwa
kesiapan pada seseorang untuk bertindak secara tertentu terhadap hal-hal yang akan terjadi pada saat menarche. Sikap ini dapat bersifat positif dan
dapat pula bersifat negative (Wawan dan dewi, 2011: 34).
Masa remaja
harus mempunyai sikap positif yaitu mendekati, menyayangi dan mengharapkan
kedatangan menstruasi tetapi banyak remaja putri yang memandang wanita yang
sedang menstruasi sebagai wanita yang terkontaminasi, kotor dan tidak mengikutsertakan
diri dalam kegiatan-kegiatan masyarakat karena takut kegiatan akan ikut
tercemar. (Wawan dan Dewi, 2011, hal 34) dan kurangnya pengetahuan mereka tentang tahapan reproduksi
salah satunya menarche yang merupakan
tanda permulaan pubertas bagi remaja putri dan merupakan tanda permulaan
permasalahan seksual sehungga mengakibatkan tingginya angka aborsi dikalangan remaja disebabkan karena saat
ini 42% remaja putri telah melakukan seks pranikah, ketidaksiapan mereka akan kehamilan
dini meningkatkan angka aborsi dikalangan remaja dan dari salah satu
permasalahan seksual seperti aborsi akan mengakibatkan kematian jika tidak
ditangani dengan segera (Wilopo,2001)
Berdasarkan studi
pendahuluan yang dilakukan peneliti pada tanggal 8-10 Desember 2014 terhadap 15 siswi di SD Wilayah Desa Gentan Bendosari Sukoharjo. Di dapatkan hasil 15
siswi (100%) dalam
menghadapi menstruasi mengaku merasa malu serta risih. 8 siswi (53,33%) merasa tidak peduli dengan gejala yang
timbul saat menstruasi seperti sakit kepala, rasa tidak nyaman, sakit perut dan
pegal-pegal pada pinggang, 7 siswi (46,67%) merasa siap dan mengharapkan gejala
yang akan timbul saat menstruasi.
Faktor yang mempengaruhi sikap yaitu pengalaman pribadi,
pengaruh orang lain, pengaruh kebudayaan, media massa, lembaga pendidikan dan
agama, pengaruh emosional (Azwar, 2011 hal 30-38) dan pengetahuan (Walgito B,
2012). Pengetahuan
dapat mempengaruhi sikap positif
dan sikap negatif
seorang wanita dalam menghadapi menarche. (Proverawati dan Misaroh, 2009: 58-59).
Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Hubungan Pengetahuan
Tentang Menarche Dengan Sikap Remaja
Putri Menghadapi Menarche Di x
SNAPPY OLAH DATA jasa membantu memahami Skripsi
(085643305770)
Skripsi Full Rp. 2.500.000
Hanya bab 45 Rp. 700.000
Hanya analisis ( T-test, Chi square,
mann whitney, dsb) Rp. 175.000
Cara transaksi
kirim email ke SNAPPY> transfer UANG> Hasil kirim via email juga jadi deh
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Menarche
1.
Pengertian Menarche
Menurut Wiknjosastro (2007: 92), menarche
adalah perdarahan pertama dari uterus yang terjadi pada seorang wanita. Menarche merupakan suatu tanda awal
adanya perubahan lain seperti pertumbuhan payudara, pertumbuhan rambut daerah
pubis dan aksila, serta distribusi lemak pada daerah pinggul. Menstruasi
sebagai tanda bahwa organ kandungan telah berfungsi matang. Menstruasi adalah
proses alamiah yang terjadi pada perempuan. Siklus menstruasi normal terjadi setiap
22-35 hari, dengan lamanya menstruasi selama 2-7 hari (Kusmiran, 2011: 19;
Jayanti dan Purwanti,2011: 443). Menstruasi pertama kali (Menarche) merupakan pertana adanya suatu
perubahan status sosial dari anak - anak ke dewasa, suatu tanda penting bagi wanita
yang menunjukkan adanya produksi hormon yang normal yang di buat oleh hypothalamus dan kemudian di teruskan
oleh ovarium dan uterus (Proverawati & Misaroh, 2009: 57).
Menurut Krummel (2004, dalam Waryono, 2010: 117) hormon yang berpengaruh terhadap terjadinya menarche adalah estrogen dan
progesteron. Estrogen berfungsi mengatur siklus haid, sedangkan progesterone
berpengaruh pada uterus yaitu dapat mengurangi kontraksi selama siklus haid.
Hormon – hormon ini selama sekitar
dua tahun akan merangsang pertumbuhan tanda tanda seks primer. Gejala yang
sering menyertai menarche adalah rasa
tidak nyaman disebabkan karena selama mestruasi volume air di dalam tubuh kita
berkurang. Gejala yang lain dirasakan yaitu sakit kepala, pegal – pegal dikaki
dan di pinggang untuk beberapa jam, kram perut dan sakit perut. Sebelum periode
ini terjadi biasanya ada beberapa perubahan emosional. Perasaan suntuk, marah
dan sedih yang disebabkan oleh adanya pelepasan beberapa hormon. (Proverawati
& Misaroh, 2009: 58; Prawiroharhardjo, 2008: 104).
Usia gadis remaja pada waktu pertama kalinya mendapat haid (menarche) bervariasi lebar, yaitu antara
10-16 tahun, tetapi rata-ratanya 12,5 tahun. Statistik menunjukan bahwa usia menarche dipengaruhi faktor
keturunan, keadaan gizi,dan kesehatan
umum. (Prawiroharhardjo, 2008: 104). Menurut Proverawati dan Misaroh (2009: 64)
usia saat seorang anak perempuan mulai mendapat menstruasi sangat bervariasi.
Ada yang berusia 12 tahun saat ia mendapat menstruasi pertama kali, tapi ada
juga yang 8 tahun sudah memulai siklusnya.
Setelah menstruasi yang pertama (menarche)
akan terjadi perubahan-perubahan besar pada seluruh tubuh wanita. Misalnya,
tumbuhnya rambut di ketiak dan kemaluan bagian luar, membesarnya payudara dan
bertambah luasnya panggul. Seorang wanita dewasa yang sehat dan tidak hamil,
setiap bulan akan mengeluarkan darah dari alat kandungannya secara teratur
(Yahya, 2010: 37). Menarche terjadi
antara tiga sampai delapan hari, namun rata-rata lima setengah hari.
(Proverawati & Misaroh, 2009: 65).
2.
Gejala menarche
Gejala yang
sering menyertai menarche adalah
rasa tidak nyaman disebabkan karena
selama menstruasi volume air di dalam tubuh kita berkurang. Gejala lain
yang dirasakan yaitu sakit kepala,
pegal-pegal di kaki dan dipinggang
untuk beberapa jam, kram
perut dan sakit perut, perubahan
emosional. Perasaan suntuk,
marah dan sedih yang disebabkan oleh adanya pelepasan hormon (Proverawati dan Misaroh, 2009: 59).
3.
Usia terjadinya menarche
Usia saat
seorang anak perempuan mulai mendapat menstruasi sangat bervariasi. Terdapat
kecenderungan bahwa saat ini anak mendapat menstruasi yang pertama kali pada
usia yang lebih muda.
Diketahui 37,5 persen perempuan mengawali usia reproduksi (menarche) pada usia 13-14 tahun, dijumpai 0,1 perempuan dengan usia
menarche 6-8 tahun, dan dijumpai juga
sebayak 19,8 persen perempuan baru mendapat haid pertama pada usia 15-16 tahun,
dan 4,5 persen pada usia 17 tahun keatas (Proverawati & Misaroh, 2009:64; RISKESDAS,
2010: 5).
4.
Siklus
menstruasi
Interval
pengulangan menstruasi diperkirakan sekitar 28 hari, tetapi terdapat variasi
yang cukup besar diantara wanita secara umum, juga pada lama siklus dari wanita
tersebut (Cunningham, 2005).
Siklus
menstruasi Umumnya terjadi secara periodik setiap 28 hari (adapula setiap 21
hari dan 30 hari) yaitu sebagai berikut:
Hari ke 1
sampai hari ke 14 terjadi pertumbuhan dan perkembangan folikel primer yang
dirangsang oleh hormon FSH. Pada saat tersebut sel oosit primer akan membelah
dan menghasilkan ovum yang haploid. Saat folikel berkembang menjadi folikel
graaf yang masak, folikel ini juga menghasilkan hormon estrogen yang merangsang
keluarnya LH dari hipofisis. Estrogen yang keluar berfungsi merangsang
perbaikan dinding uterus yaitu endometrium yang habis terkelupas waktu menstruasi,
selain itu estrogen menghambat pembentukan FSH dan memerintahkan hipofisis
menghasilkan LH yang berfungsi merangsang folikel graaf yang masak untuk
mengadakan ovulasi yang terjadi pada hari ke 14, waktu di sekitar terjadinya
ovulasi disebut fase estrus.
Selain itu,
LH merangsang folikel yang telah kosong untuk berubah menjadi badan kuning
(Corpus leteum). Badan kuning menghasilkan hormon progesteron yang berfungsi
mempertebal lapisan endometrium yang kaya dengan pembuluh darah untuk
mempersiapkan datangnya embrio. Periode ini disebut fase luteal, selain itu
progesteron juga berfungsi menghambat pembentukan FSH dan LH, akibatnya korpus
luteum mengecil dan menghilang, pembentukan progesteron berhenti sehingga
pemberian pemberian nutrisi pada endometrium terhenti, endometrium menjadi mengering dan selnjutnya akan terkelupas dan terjadilah
perdarahan (menstruasi) pada hari ke 28. Fase ini disebut fase perdarahan atau
fase menstruasi. Oleh karena tidak ada progesteron, maka FSH mulai terbentuk
lagi dan terjadilah proses oogenesis kembali.
5.
Faktor–faktor yang mempengaruhi menarche
Menurut Proverawati
& Misaroh (2009: 70-72)
yaitu:
a.
Aspek
psikologis yang menyatakan bahwa menarche
merupakan bagian dari masa pubertas. Menarche
merupakan suatu proses yang melibatkan sistem anatomi dan fisiologi dari proses
pubertas yaitu sebagai berikut:
a) Disekresikannya estrogen oleh ovarium yang
distimulasi hormon pituitari.
b) Estrogen menstimulasi pertumbuhan uterus.
c) Fluktuasi tingkat hormon yang dapat
menghasilkan perubahan suplai darah yang adekuat ke bagian endometrium.
d) Kematian beberapa jaringan endometrium dari hormon ini dan adanya
peningkatan fluktuasi suplai darah ke desidua.
b. Menarche dan kesuburan
Wanita pada
sebagian besar, menarche bukanlah
sebagai tanda terjadinya ovulasi. Sebuah penelitian di Amerika menyatakan bahwa
interval rata-rata antara menarche
dan ovulasi terjadi beberapa bulan.Secara tidak teratur menstruasi terjadi sela
1-2 tahun sebelum terjadi ovulasi yang teratur. Adanya ovulasi yang teratur
menandakan interval yang konsisten dari lamanya menstruasi dan perkiraan waktu
datangnya kembali dan untuk mengukur tingkat kesuburan seorang wanita.
c. Pengaruh waktu terjadinya menarche
Menarche biasanya terjadi sekitar dua tahun setelah perkembangan payudara. Namun
akhir-akhir ini menarcheterjadi pada
usia yang lebih muda dan tergantung dari pertumbuhan individu tersebut, diet
dan tingkat kesehatannya.
d. Lingkungan sosial
Menurut
sebuah penelitian menyatakan bahwa lingkungan sosial berpengaruh terhadap waktu
terjadinya menarche. Salah satunya
yaitu lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga yang harmonis dan adanya
keluaraga besar yang baik dapat memperlambat terjadinya menarche dini sedangkan anak yang tinggal ditengah-tengah keluarga
tidak harmonis dapat mengakibatkan terjadinya menarche dini. Selain itu ketidak hadiran seorang ayah ketika masih
kecil, adanya tindakan kekerasan seksual pada anak dan adanya konflik dalam
keluarga merupakan faktor yang berperan penting pada terjadinya menarche dini.
e. Usia menarche
dan status ekonomi
Menarche terlambat terjadi pada kelompok sosial ekonomi sedang sampai tinggi yang
memiliki selisih sekitar 12 bulan ini telah di teliti di India berdasarkan
pendapatan perkapita. Orang yang berasal dari kelompok keluarga yang biasa
mengalami menarche lebih dini. Namun
setelah diteliti lebih lanjut asupan protein lebih berpengaruh terhadap
kejadian menarche yang lebih awal.
Orang yang vegetarian cenderung kejadian menarchenya
lebih lama.
Menurut
Wiknjosastro (2005) faktor-faktor yang mempengaruhi menarche ada 3 tahap yaitu
sebagai berikut:
a. Faktor Keturunan
Saat
timbulnya juga kebanyakan ditentukan oleh pola dalam keluarga.Hubungan antara
usia sesama saudara kandung lebih erat dari pada antara ibu dan anak
perempuannya.
b. Keadaan Gizi
Mankin
baiknya nutrisi mempercepat usia menarche. Beberapa ahli mengatakan anak
perempuan dengan jaringan lemak yang lebih banyak, lebih cepat mengalami menarche,
demikian pula obat-obatan
c. Kesehatan umum
Badan yang
lemah atau penyakit yang menderita seorang anak gadis seperti penyakit kronis,
terutama yang mempengaruhi masukan makanan dan oksegenasi jaringan dapat
memperlambat menarche, demikian pula obat-obatan
SNAPPY OLAH DATA jasa membantu memahami Skripsi
(085643305770)
Skripsi Full Rp. 2.500.000
Hanya bab 45 Rp. 700.000
Hanya analisis ( T-test, Chi square,
mann whitney, dsb) Rp. 175.000
Cara transaksi
kirim email ke SNAPPY> transfer UANG> Hasil kirim via email juga jadi deh