Selasa, 18 Agustus 2015




BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Kesehatan reproduksi menurut WHO adalah suatu keadaan fisik, mental dan sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya. Berfungsinya organ reproduksi  di awali dengan pertumbuhan yang sangat cepat dan biasanya disebut pubertas, salah satu tanda pubertas, diantaranya ditandai dengan menarche (menstruasi pertama) (Notoatmodjo, 2007, hal 264-265). Menstruasi merupakan perdarahan yang teratur dari uterus sebagai tanda bahwa organ kandungan telah berfungsi matang (Kusmiran, 2011, hal 19).
Menstruasi dimulai antara umur 10 dan 16 tahun, tergantung pada berbagai faktor, termasuk kesehatan wanita, status nutrisi dan berat tubuh relatif terhadap tinggi tubuh (Fitria, 2007, hal 1). Berdasarkan riset kesehatan tahun 2010 (5,2%) anak-anak di 17 provinsi di Indonesia telah memasuki usia menarche di bawah usia 12 tahun. Di Jawa tengah sekitar (0.1 %) remaja putri mengalami menarche lebih awal pada usia 6 sampai 8 tahun, dan sekitar (26,3 %) lain nya mendapat menarche pada usia lebih dari 14 tahun (Lusiana dan Dwiriani, 2007: 14).
Sikap remaja putri terhadap menstruasi dapat berbeda-beda. Remaja putri merasa senang dan siap saat menstruasi pertama kali datang, terutama bila mereka telah mengetahui seluk beluk mengenai menstruasi. Sikap menghadapi menarche dapat diartikan bahwa kesiapan pada seseorang untuk bertindak secara tertentu terhadap hal-hal yang akan terjadi pada saat menarche. Sikap ini dapat bersifat positif dan dapat pula bersifat negative (Wawan dan dewi, 2011: 34).
Masa remaja harus mempunyai sikap positif yaitu mendekati, menyayangi dan mengharapkan kedatangan menstruasi tetapi banyak remaja putri yang memandang wanita yang sedang menstruasi sebagai wanita yang terkontaminasi, kotor dan tidak mengikutsertakan diri dalam kegiatan-kegiatan masyarakat karena takut kegiatan akan ikut tercemar. (Wawan dan Dewi, 2011, hal 34) dan kurangnya pengetahuan mereka tentang tahapan reproduksi salah satunya menarche yang merupakan tanda permulaan pubertas bagi remaja putri dan merupakan tanda permulaan permasalahan seksual sehungga mengakibatkan tingginya angka aborsi dikalangan remaja disebabkan karena saat ini 42% remaja putri telah melakukan seks pranikah, ketidaksiapan mereka akan kehamilan dini meningkatkan angka aborsi dikalangan remaja dan dari salah satu permasalahan seksual seperti aborsi akan mengakibatkan kematian jika tidak ditangani dengan segera (Wilopo,2001)
Berdasarkan  studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada tanggal 8-10 Desember 2014 terhadap 15 siswi di SD Wilayah Desa Gentan Bendosari Sukoharjo. Di dapatkan hasil 15 siswi (100%) dalam menghadapi menstruasi mengaku merasa malu serta risih. 8 siswi (53,33%) merasa tidak peduli dengan gejala yang timbul saat menstruasi seperti sakit kepala, rasa tidak nyaman, sakit perut dan pegal-pegal pada pinggang, 7 siswi (46,67%) merasa siap dan mengharapkan gejala yang akan timbul saat menstruasi.
Faktor yang mempengaruhi sikap yaitu pengalaman pribadi, pengaruh orang lain, pengaruh kebudayaan, media massa, lembaga pendidikan dan agama, pengaruh emosional (Azwar, 2011 hal 30-38) dan pengetahuan (Walgito B, 2012). Pengetahuan dapat mempengaruhi sikap positif dan sikap negatif seorang wanita dalam menghadapi menarche. (Proverawati dan Misaroh, 2009: 58-59).
Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Pengetahuan Tentang Menarche Dengan Sikap Remaja Putri Menghadapi Menarche Di x


SNAPPY OLAH DATA jasa membantu memahami Skripsi 
(085643305770)
Skripsi Full Rp. 2.500.000
Hanya bab 45 Rp. 700.000
Hanya analisis ( T-test, Chi square, mann whitney, dsb) Rp. 175.000 
Cara transaksi
kirim email ke SNAPPY>  transfer UANG>  Hasil kirim via email juga jadi deh



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.    Menarche
1.      Pengertian Menarche
Menurut Wiknjosastro (2007: 92), menarche adalah perdarahan pertama dari uterus yang terjadi pada seorang wanita. Menarche merupakan suatu tanda awal adanya perubahan lain seperti pertumbuhan payudara, pertumbuhan rambut daerah pubis dan aksila, serta distribusi lemak pada daerah pinggul. Menstruasi sebagai tanda bahwa organ kandungan telah berfungsi matang. Menstruasi adalah proses alamiah yang terjadi pada perempuan. Siklus menstruasi normal terjadi setiap 22-35 hari, dengan lamanya menstruasi selama 2-7 hari (Kusmiran, 2011: 19; Jayanti dan Purwanti,2011: 443). Menstruasi pertama kali (Menarche) merupakan pertana adanya suatu perubahan status sosial dari anak - anak ke dewasa, suatu tanda penting bagi wanita yang menunjukkan adanya produksi hormon yang normal yang di buat oleh hypothalamus dan kemudian di teruskan oleh ovarium dan uterus (Proverawati & Misaroh, 2009: 57).
Menurut Krummel (2004, dalam Waryono, 2010: 117) hormon yang berpengaruh terhadap terjadinya menarche adalah estrogen dan progesteron. Estrogen berfungsi mengatur siklus haid, sedangkan progesterone berpengaruh pada uterus yaitu dapat mengurangi kontraksi selama siklus haid.
 Hormon – hormon ini selama sekitar dua tahun akan merangsang pertumbuhan tanda tanda seks primer. Gejala yang sering  menyertai menarche adalah rasa tidak nyaman disebabkan karena selama mestruasi volume air di dalam tubuh kita berkurang. Gejala yang lain dirasakan yaitu sakit kepala, pegal – pegal dikaki dan di pinggang untuk beberapa jam, kram perut dan sakit perut. Sebelum periode ini terjadi biasanya ada beberapa perubahan emosional. Perasaan suntuk, marah dan sedih yang disebabkan oleh adanya pelepasan beberapa hormon. (Proverawati & Misaroh, 2009: 58; Prawiroharhardjo, 2008: 104).
Usia gadis remaja pada waktu pertama kalinya mendapat haid (menarche) bervariasi lebar, yaitu antara 10-16 tahun, tetapi rata-ratanya 12,5 tahun. Statistik menunjukan bahwa usia menarche dipengaruhi faktor keturunan,  keadaan gizi,dan kesehatan umum. (Prawiroharhardjo, 2008: 104). Menurut Proverawati dan Misaroh (2009: 64) usia saat seorang anak perempuan mulai mendapat menstruasi sangat bervariasi. Ada yang berusia 12 tahun saat ia mendapat menstruasi pertama kali, tapi ada juga yang 8 tahun sudah memulai siklusnya.
Setelah menstruasi yang pertama (menarche) akan terjadi perubahan-perubahan besar pada seluruh tubuh wanita. Misalnya, tumbuhnya rambut di ketiak dan kemaluan bagian luar, membesarnya payudara dan bertambah luasnya panggul. Seorang wanita dewasa yang sehat dan tidak hamil, setiap bulan akan mengeluarkan darah dari alat kandungannya secara teratur (Yahya, 2010: 37). Menarche terjadi antara tiga sampai delapan hari, namun rata-rata lima setengah hari. (Proverawati & Misaroh, 2009: 65).
2.      Gejala menarche
Gejala yang sering menyertai menarche adalah rasa tidak nyaman disebabkan karena selama menstruasi volume air di dalam tubuh kita berkurang. Gejala lain yang dirasakan yaitu sakit kepala, pegal-pegal di kaki dan dipinggang untuk beberapa jam, kram perut dan sakit perut, perubahan emosional. Perasaan suntuk, marah dan sedih yang disebabkan oleh adanya pelepasan hormon (Proverawati dan Misaroh, 2009: 59).
3.      Usia terjadinya menarche
Usia saat seorang anak perempuan mulai mendapat menstruasi sangat bervariasi. Terdapat kecenderungan bahwa saat ini anak mendapat menstruasi yang pertama kali pada usia yang lebih muda. Diketahui 37,5 persen perempuan mengawali usia reproduksi (menarche) pada usia 13-14 tahun, dijumpai 0,1 perempuan dengan usia menarche 6-8 tahun, dan dijumpai juga sebayak 19,8 persen perempuan baru mendapat haid pertama pada usia 15-16 tahun, dan 4,5 persen pada usia 17 tahun keatas (Proverawati & Misaroh, 2009:64; RISKESDAS, 2010: 5).
4.      Siklus menstruasi
Interval pengulangan menstruasi diperkirakan sekitar 28 hari, tetapi terdapat variasi yang cukup besar diantara wanita secara umum, juga pada lama siklus dari wanita tersebut (Cunningham, 2005).
Siklus menstruasi Umumnya terjadi secara periodik setiap 28 hari (adapula setiap 21 hari dan 30 hari) yaitu sebagai berikut:
Hari ke 1 sampai hari ke 14 terjadi pertumbuhan dan perkembangan folikel primer yang dirangsang oleh hormon FSH. Pada saat tersebut sel oosit primer akan membelah dan menghasilkan ovum yang haploid. Saat folikel berkembang menjadi folikel graaf yang masak, folikel ini juga menghasilkan hormon estrogen yang merangsang keluarnya LH dari hipofisis. Estrogen yang keluar berfungsi merangsang perbaikan dinding uterus yaitu endometrium yang habis terkelupas waktu menstruasi, selain itu estrogen menghambat pembentukan FSH dan memerintahkan hipofisis menghasilkan LH yang berfungsi merangsang folikel graaf yang masak untuk mengadakan ovulasi yang terjadi pada hari ke 14, waktu di sekitar terjadinya ovulasi disebut fase estrus.
Selain itu, LH merangsang folikel yang telah kosong untuk berubah menjadi badan kuning (Corpus leteum). Badan kuning menghasilkan hormon progesteron yang berfungsi mempertebal lapisan endometrium yang kaya dengan pembuluh darah untuk mempersiapkan datangnya embrio. Periode ini disebut fase luteal, selain itu progesteron juga berfungsi menghambat pembentukan FSH dan LH, akibatnya korpus luteum mengecil dan menghilang, pembentukan progesteron berhenti sehingga pemberian pemberian nutrisi pada endometrium terhenti,  endometrium menjadi mengering  dan selnjutnya akan terkelupas dan terjadilah perdarahan (menstruasi) pada hari ke 28. Fase ini disebut fase perdarahan atau fase menstruasi. Oleh karena tidak ada progesteron, maka FSH mulai terbentuk lagi dan terjadilah proses oogenesis kembali.
5.      Faktor–faktor yang mempengaruhi menarche
Menurut Proverawati & Misaroh (2009: 70-72) yaitu:

a.    Aspek psikologis yang menyatakan bahwa menarche merupakan bagian dari masa pubertas. Menarche merupakan suatu proses yang melibatkan sistem anatomi dan fisiologi dari proses pubertas yaitu sebagai berikut:
a)    Disekresikannya estrogen oleh ovarium yang distimulasi hormon pituitari.
b)   Estrogen menstimulasi pertumbuhan uterus.
c)    Fluktuasi tingkat hormon yang dapat menghasilkan perubahan suplai darah yang adekuat ke bagian endometrium.
d)   Kematian beberapa jaringan endometrium dari hormon ini dan adanya peningkatan fluktuasi suplai darah ke desidua.
b.    Menarche dan kesuburan
Wanita pada sebagian besar, menarche bukanlah sebagai tanda terjadinya ovulasi. Sebuah penelitian di Amerika menyatakan bahwa interval rata-rata antara menarche dan ovulasi terjadi beberapa bulan.Secara tidak teratur menstruasi terjadi sela 1-2 tahun sebelum terjadi ovulasi yang teratur. Adanya ovulasi yang teratur menandakan interval yang konsisten dari lamanya menstruasi dan perkiraan waktu datangnya kembali dan untuk mengukur tingkat kesuburan seorang wanita.
c.    Pengaruh waktu terjadinya menarche
Menarche biasanya terjadi sekitar dua tahun setelah perkembangan payudara. Namun akhir-akhir ini menarcheterjadi pada usia yang lebih muda dan tergantung dari pertumbuhan individu tersebut, diet dan tingkat kesehatannya.
d.   Lingkungan sosial
Menurut sebuah penelitian menyatakan bahwa lingkungan sosial berpengaruh terhadap waktu terjadinya menarche. Salah satunya yaitu lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga yang harmonis dan adanya keluaraga besar yang baik dapat memperlambat terjadinya menarche dini sedangkan anak yang tinggal ditengah-tengah keluarga tidak harmonis dapat mengakibatkan terjadinya menarche dini. Selain itu ketidak hadiran seorang ayah ketika masih kecil, adanya tindakan kekerasan seksual pada anak dan adanya konflik dalam keluarga merupakan faktor yang berperan penting pada terjadinya menarche dini.
e.    Usia menarche dan status ekonomi
Menarche terlambat terjadi pada kelompok sosial ekonomi sedang sampai tinggi yang memiliki selisih sekitar 12 bulan ini telah di teliti di India berdasarkan pendapatan perkapita. Orang yang berasal dari kelompok keluarga yang biasa mengalami menarche lebih dini. Namun setelah diteliti lebih lanjut asupan protein lebih berpengaruh terhadap kejadian menarche yang lebih awal. Orang yang vegetarian cenderung kejadian menarchenya lebih lama.
Menurut Wiknjosastro (2005) faktor-faktor yang mempengaruhi menarche ada 3 tahap yaitu sebagai berikut:
a.    Faktor Keturunan
Saat timbulnya juga kebanyakan ditentukan oleh pola dalam keluarga.Hubungan antara usia sesama saudara kandung lebih erat dari pada antara ibu dan anak perempuannya.
b.    Keadaan Gizi
Mankin baiknya nutrisi mempercepat usia menarche. Beberapa ahli mengatakan anak perempuan dengan jaringan lemak yang lebih banyak, lebih cepat mengalami menarche, demikian pula obat-obatan
c.    Kesehatan umum
Badan yang lemah atau penyakit yang menderita seorang anak gadis seperti penyakit kronis, terutama yang mempengaruhi masukan makanan dan oksegenasi jaringan dapat memperlambat menarche, demikian pula obat-obatan

SNAPPY OLAH DATA jasa membantu memahami Skripsi 
(085643305770)
Skripsi Full Rp. 2.500.000
Hanya bab 45 Rp. 700.000
Hanya analisis ( T-test, Chi square, mann whitney, dsb) Rp. 175.000 
Cara transaksi
kirim email ke SNAPPY>  transfer UANG>  Hasil kirim via email juga jadi deh


 

 

Blogger templates

Mengenai Saya

Foto saya
Jasa Bikin skripsi dan Judul Skripsi Kesehatan
Diberdayakan oleh Blogger.

Footer Widget 1

Blog tempat cari judul skripsi sama contohnya
monggo digunakan jika bingung kami melayani jasa bantu online maupun offline

SNAPPY OLAH DATA jasa membantu memahami Skripsi (085643305770)
Skripsi Full Rp. 2.500.000

Hanya bab 45 Rp.
500.000
Hanya analisis ( T-test, Chi square, mann whitney, dsb) Rp. 175.000

cek alamat di https://www.facebook.com/pages/Snappy-Olahdata/782257958476387

Cara transaksi online

kirim email
ke SNAPPY> transfer UANG> Hasil kirim via email juga jadi deh


Footer Widget 3

Footer Widget 2